
Story: BlackBerry And Love (STEP-1)
By. REVANS MEIZURYA
Hidup dengan kecukupan, pas-pas an adalah kehidupan seorang Hesky Amanto.
Hesky bersama keluarganya, hidup sebagai pemulung di kota medan, setelah usaha perbengkelan ayahnya Rio Amanto di kota Duri - Riau mengalami masa surut atau bangkrut total.
Di kota Medan, Hesky memulai semua tanpa memiliki skill kerja selain berhubungan dengan dunia handphone dan belum paham seluruh jalan kota medan.
Memulai pekerjaan sebagai salesman kosmetik & sepatu di salah satu toko. Tapi pekerjaan sebagai salesman tidaklah berjangka panjang, dan hanya bertahan selama 3 bulan. Salah seorang salesman yang adalah satu tempat kerja yang sama, berhasil menggosok pikiran bos pemilik toko itu. Kalau Hesky sering pulang tidur dan tidak pernah mengorder maupun menagih bon ke customer. Tapi dari semua tuduhan itu tidaklah benar-benar dilakukan Hesky. Justru salesman yang bernama Dido itu yang kerap melakukan hal itu semua. Tidak dapat di elakkan lagi, Hesky akhirnya dipecat dan tidak mendapatkan sisa gaji dari bosnya, yang jika diberikan bosnya masih ada 350.000 dari gaji seutuhnya 600.000.
Hesky tidak dapat berbuat apa-apa atas tuduhan yang diterimanya. Dia hanya dapat pasrah dan pulang ke rumah dengan muka lesu. Pulang tanpa membawa uang sepeserpun, ternyata keluarganya telah menunggu kepulangan Hesky dari kerjanya. Karena awalnya Hesky akan meminjam uang pada bosnya untuk dapat membeli beras.
Siapa sangka, sebaliknya Hesky pulang dengan membawa kabar di Pecat dan tanpa diberi sisa gaji sepeserpun. "Aku sudah dipecat ma.. bos tidak memberikan sisa gaji 350.000" Jelas Hesky pada ibunya lesu
"Kenapa? bosmu kenapa bisa pecat kamu? Kamu melakukan kesalahan apa Hesky, sehingga kamu dipecat?" Tanya Ibu Ashia pada Hesky berasa aneh
Hesky hanya dapat menghela nafas panjang dan sesekali terlihat lesu.
"Bos sudah di gosok rekan kerjaku! Bos bilang kalau aku sering pulang tidur dan tidak pernah order" Terang Hesky dengan geram
"Bos lebih percaya rekan kerja ku itu. Aku tidak mau panjang lebar lagi, karena nggak ada guna pikirku. Mau pecat ya sudah." Sambung Hesky tak berdaya menahan kesedihannya.
Pak Rio lalu menghampiri mendekati Ibu Ashia.
"Sudah, mau bagaimana lagi. Sekarang aku cari pinjaman dulu untuk membeli beras ya bu, kasihan anak-anak belum makan" Usul Pak Rio pada istrinya juga dengan lesu.
Yang dimaksud pak Rio adalah kedua adik Hesky yang masih kecil. Henzo Amanto (10thn) & Dwilyn Amanto (6thn).
"Iya pa, tapi mau pinjam sama siapa pa? Sudah malam begini." Jawab ibu Ashia dengan menghela nafas.
"Gak tau juga bu, mungkin kita coba utang dikedai sebelah saja dulu ya? Nanti kita cari aqua gelas, uda terkumpul kita bayar?" Usul pak Rio lagi dengan buk Ashia.
"Ya sudah pak" jawab ibu Ashia mengiyakan usulan pak Rio.
Aqua gelas yang dimaksud pak Rio adalah barang-barang bekas yang mereka kutip di sepanjang jalan kota medan. Dengan hanya berjalan kaki, mereka menyisir di setiap tempat dan mencari Aqua gelas. Yang dapat dijual botot. Dalam ukuran 1Kg, aqua gelas yang dikumpul adalah 100 gelas. Dan dalam waktu seharian, belum tentu dapat terkumpul 100 gelas. Jikapun dijual di agen botot, hanya dihargai 4000 atau kadang harga jual sedang tinggi dapat terjual 6000.
Hesky kembali menganggur, hingga dalam masa setahun. Hesky hanya dapat mengikuti keluarganya mencari aqua gelas. Sampai pada satu hari, Ibu Ashia ingin menyekolahkan Henzo dan Dwilyn. Tapi mereka sadar, untuk keadaan seperti sekarang. Sangat tidak memungkinkan untuk menyekolahkan Henzo & Dwilyn.
Ibu Ashia & Pak Rio pun mencari sebuah yayasan untuk meminta bantuan. Dan akhirnya mereka mendapatkan sebuah yayasan pendidikan, yaitu sekolah buddhis Bodhicitta. Disinilah dimana Henzo & Dwilyn dapat kembali bersekolah.
Dan juga awal dimana Hesky memulai kehidupan baru yang juga atas bantuan dari salah seorang donatur yayasan tersebut. Yang memasukkan Hesky ke sebuah perusahaan. Hesky merintis dari awal semuanya disini. Dimana dia bekerja selama 1 tahun dan dipercayakan menjadi mandor lapangan, menggantikan salah seorang mandor yang berganti menjadi marketing.
Disinilah Hesky yang awalnya menyewa rumah, dipercayakan oleh bosnya menetap di sebuah rumah miliknya. Di rumah ini, Hesky tidak perlu memikirkan masalah biaya listrik,air,sewa rumah lagi. Dan pak Rio pun diberi gaji, untuk menjadi kepala gudang yang terisi barang-barang properti.
Hesky pun tidak menyia-nyiakan keringanan beban setelah dia tidak lagi terbebani biaya-biaya listrik,air maupun sewa rumah. Hesky memulai usaha sampingan, menjual Hp dan servis yang sebelumnya adalah keahliannya. Hesky yang tergiur usaha kredit hp, pun mulai menjalani usaha kreditin hp. Berjalan sekitar hampir setengah tahun, keuangan nya mulai merosot akibat kerugian yang rata-rata banyak orang melarikan hp kreditnya. Diapun mengalami masa surut, tanpa menyimpan sedikitpun uang akibat kerugiannya. Satu per satu hp yang dimilikinya dijual untuk menutupi kerugian yang dialaminya. Termasuk BlackBerry yang menjadi salah satu hp kesayangannya.
Setelah mengalami masa surut, nyaris selama 4 bulan tanpa melakukan usaha apapun. Salah seorang teman yang adalah eks adik bosnya di ponsel kota Duri, membantunya mendanai usaha kredit Hp. Disini juga Hesky memulai kembali bisnis sampingannya yang baru tanpa mengeluarkan modal darinya.
Usaha kredit pun berjalan lancar selama 2 bulan. Terpikir oleh Hesky ingin membeli kembali BlackBerry. Dan akhirnya, teman nya yang bernama Andry mengiyakan keinginan Hesky, dengan memberikan sistim cicil.
Betapa senang hati Hesky mendengar, kalau temannya memberikan dia cicilan. Hesky pun langsung bergegas membeli BlackBerry, disalah satu counter yang terletak di plaza ternama di kota Medan.
Bersama salah seorang teman dekatnya,
Ryschio Elvandi. Hesky sangat menginginkan BlackBerry tipe Bold 9000, tapi sangat disayangkan pada saat ingin membelinya, semua toko dimedan mengatakan sudah tidak produksi dan tidak ada stok. Keselnya Hesky saat mendengarnya, tapi tidak berselang lama Ryschio mendapatkan kabar, kalau ada salah satu toko yang masih menyisakan 1 unit. Tanpa berpikir panjang dan berlama-lama menunggu, Hesky langsung mengajak Ryschio ke toko tersebut.
Sampai ditoko yang katanya masih menyisakan satu itu, ternyata kembali mengecewakan Hesky. Dengan mengatakan, kalau BlackBerry baru saja terbeli oleh salah seorang wanita.
"Mbak, ternyata di toko ini semua penipu ya!" ketus Hesky pada seorang karyawan toko tersebut sangking keselnya.
Lalu pemilik toko ponsel itu, mendengar dan mendekati ke arah karyawan nya dari kursinya.
"Maaf ko, kami tidak bermaksud demikian, dan kami tidak mempermainkan koko. Tadi pada saat koko nelpon, koko hanya menanyakan bahwa BlackBerry nya ready stock atau tidak." Jawab salah satu karyawan tersebut ramah dan dengan wajah terpasang senyumam, seolah tidak tersinggung dengan apa yang di ucapkan Hesky barusan.
"Seharusnya kalian sudah tahu, kalau aku nelpon nanya tadi, sudah pasti aku mau!" ketus lagi Hesky, seraya tidak memperdulikan apa yang dijawab karyawan toko ponsel itu.
"Ko, mau cari BlackBerry Bold 9000 ya?" Tanya seorang pemilik toko itu ramah
"Ko, Aku tadi nelpon tanya barang ready stock atau tidak, seharusnya anggota koko mengerti kalau aku mau BlackBerry (BB)nya" jawab Hesky merasa tidak bersalah dengan kejadian ini
"Iya ko, koko memang menelepon, tapi koko tidak meminta untuk menyimpan BBnya dan katakan mau datang beli" Jawab karyawan toko itu membela diri.
"Tapi seharusnya kalian sudah tahu maksud pembeli dong! Masag harus pembeli yang mengingatkan!" jawab Hesky geram
"Sudahlah, Ambil BB tipe lain aja. Jangan ribut lagi,malu" Pinta Ryschio menenangkan amarah Hesky.
"Begini saja ko, saya kasih penawaran diskon saja sama koko 10% untuk tipe Javellin 8900. Bagaimana? Sebagai rasa permintaan maaf kami?" Promo pemilik toko itu dengan ramah dan tersenyum.
"Sudah, ambil yang javellin saja Hesky" Pinta lagi Ryschio seraya memberikan saran.
Hesky mulai menenangkan amarahnya atas saran Ryschio. Dan diapun tidak ingin mempermasalahkan lagi, kemudian mengiyakan permintaan Ryschio dan membeli BB javellin itu.
"Okay, tapi aku mau lihat dulu bentuknya, tapi sebelum itu, aku mau lihat bon faktur Bold 9000, yang katanya mau terjual. Aku mau melihat bukti!" Ucap Hesky dengan sengaja meminta bon penjualan BB 9000 yang terjual itu.
Untung pemilik toko itu penyabar dan menuruti permintaan Hesky yang hanya melihat pada Hesky sebagai bukti terjual. Hesky pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan di bon penjualan juga mencatat no.pin bb, Hesky yang memiliki kelebihan menghapal cepat, langsung melihat pin bb itu.
Hesky merasa nggak puas karena terjualnya BB yg diinginkannya. Dia pun ingin melihat siapa pembeli yang membuatnya telat selangkah.
Selesai dari toko ponsel itu, mereka pun mengarah pulang ke rumah. Ryschio yang merasa aneh melihat Hesky meminta bon penjualan tadi, menanyakan pada Hesky.
"Bro, apa maksud kamu meminta bon penjualan mereka?" tanya Ryschio heran.
"Aku men save no.pin nya, aku mau melihat, wanita mana yang sialan begitu beruntung memotong jalanku membeli BB itu" jawab Hesky geram dan sinis.
"Wah... Jangan gila bro, kamu mau cari masalah lagi ya? Wah.. Mending, disudahin sajalah. Nggak dapat ya nggak rejeki. Mau bagaimana lagi?" Tutur Ryscho menyarankan.
"Aku tidak akan tenang bro, kalau aku tidak melihat pembeli itu." Jawab Hesky lugas.
"Saran aku ya, mending nggak usahlah.."Pinta Ryschio sambil mengenderai sepeda motornya membonceng Hesky.
"Aku tahu, kenapa kamu begitu optimis mau mengetahui siapa pembelinya" Ucap Ryschio santai.
"Memangnya apa yang kamu tahu?"Tanya Hesky penasaran.
"Karena pembelinya seorang wanita, dan kamu kalau terhadap wanita begitu benci dan dingin. Coba kalau pembelinya seorang pria, aku yakin kamu tidak akan meresponnya" Jawab Ryschio tenang.
"Ahh.. Nggaklah bro.. Bukanlah" elak Hesky dengan mengerutkan alis.
"Ala..Ala.. Macam kenal kamu sehari,dua hari saja bro,bro.. Hahaha" Ucap Ryschio seraya tertawa mengejek Hesky.
"Nggak kok bro, bukanlah"Elak lagi Hesky
"Hahahaha.."Ryschio pun tertawa melihat wajah Hesky dari kaca spion, memerah karena diketahui dia alasan Hesky marah.
Hesky memang selalu bersikap dingin terhadap setiap wanita manapun. Dia begitu membenci wanita yang selalu mendekatinya.
Sudah 4 tahun, Hesky membekukan hatinya dari perasaan yang mengarahkan ke Cinta. Alasannya dia 2x menjalin cinta, tapi 2x menjalin cinta 2x ditinggalkan oleh mantannya. Kedua mantannya meninggalkan Hesky, karena memandang materi. Yang sangat memberinya rasa sakit adalah mantan keduanya. Setelah usaha keluarganya bangkrut, Hesky pun ditinggali mantan keduanya.
Sesampai dirumah, Hesky langsung memasukkan pin BB yang di hapalnya tadi. Ingin mengetahui, siapakah wanita yang menggagalkan niatnya membeli BB yang di inginnya.
BERSAMBUNG PADA STEP-2
NEXT 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar